Selasa, 17 Juni 2014

AKUNTANSI BIAYA



ANALISIS BIAYA PEMASARAN

A.   Biaya Pemasaran
Dalam arti sempit biaya pemasaran seringkali dibatasi artinya sebagai biaya penjualan, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk ke pasar. Dalam arti sempit ini biaya pemasaran hanya meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan sejak produk jadi dikirimkan kepada pembeli sampai produk diterima oleh pembeli.
Dalam arti luas biaya pemasaran tidak hanya meliputi biaya penjualan saja tetapi termasuk didalamnya biaya advertensi, biaya pergudangan, biaya pembungkusan dan pengiriman, biaya kredit dan penagihan, dan biaya akuntansi pemasaran.


B.    Penggolongan Biaya Pemasaran
Secara garis besar biaya pemasaran dapat dibagi menjadi dua golongan:
1.    Biaya untuk mendapatkan pesanan (order-getting costs), yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan. Contoh biaya yang termasuk dalam golongan ini adalah biaya gaji wiraniaga (salesperson, komisi penjualan, advertensi, dan biaya promosi.
2.    Biaya untuk memenuhi pesanan (order-filling costs), yaitu semua biaya yang dikeluarkan untuk mengusahakan agar supaya produk sampai ke tangan pembeli dan biaya-biaya untuk mengumpulkan uang dari pembeli. Contoh biaya yang termasuk dalam golongan ini adalah biaya pergudangan, biaya pembungkusan dan pengiriman, biaya angkutan dan biaya penagihan.

Menurut fungsi pemasaran, biaya pemasaran digolongkan sebagai berikut:
1.       Fungsi Penjualan
Fungsi penjualan terdiri dari Kegiatan untuk memenuhi pesanan yang diterima dari pelanggan. Biaya fungsi penjualan terdiri dari gaji karyawan fungsi penjualan, biaya depresiasi kantor, biaya sewa kantor.
2.       Biaya Advertensi
Fungsi advertensi terdiri dari kegiatan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan order getting melalui kegiatan advertensi dan promosi. Biaya fungsi advertensi terdiri dari gaji karyawan fungsi advertensi, biaya iklan, biaya pameran, biaya promosi, biaya contoh (cost of samples).
3.       Biaya Pergudangan
Fungsi pergudangan terdiri dari kegiatan penyimpanan produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya fungsi pergudangan terdiri dari gaji karyawan bagian gudang, biaya depresiasi gedung, dan biaya sewa gudang.
4.       Fungsi Pembungkusan dan Pengiriman
Fungsi pembungkusan dan pengiriman terdiri dari kegiatan pembungkusan produk dan pengiriman kepada pembeli. Biaya fungsi pembungkusan dan pengiriman terdiri dari biaya biaya karyawan fungsi pembungkusan dan pengiriman, biaya bahan untuk pembungkusan, biaya pengiriman, biaya depresiasi kendaraan, biaya operasi kendaraan.
5.       Fungsi Kredit dan Penagihan
Fungsi kredit terdiri dari kegiatan pemantauan kemampuan keuangan pelanggan dan penagihan piutang dari pelanggan. Biaya fungsi kredit dan penagihan terdiri dari gaji karyawan bagian penagihan, kerugian penghapusan piutang, potongan tunai.
6.       Fungsi Akuntansi Pemasaran
Fungsi akuntansi pemasaran terdiri dari kegiatan pembuatan faktur dan penyelenggaraan catatan akuntansi penjualan. Biaya fungsi pemasaran terdiri dari gaji karyawan fungsi akuntansi pemasaran dan biaya kantor.

C.    Cara Analisis Biaya Pemasaran
Analisis biaya pemasaran bertujuan untuk penentuan harga pokok produk, pengendalian biaya, perncanaan, dan pengarahan kegiatan pemasaran. Cara analisa biaya pemasaran dapat digolongkan menjadi tiga:
1.       Analisis biaya pemasaran menurut jenis biaya atau objek pengeluaran.
Dalam cara analisis ini, biaya pemasaran dipecah sesuai dengan jenis-jenis biaya pemasaran seperti: gaji, biaya iklan, biaya perjalanan, biaya depresiasi peralatan kantor, biaya operasi dan pemeliharaan truk dsb. Dengan analisis ini manajemen dapat mengetahui rincian jenis biaya pemasaran, namun tidak dapat memperoleh informasi mengenai biaya yang telah dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan pemasaran tertentu.
2.       Analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran.
a.       Menentukan dengan jelas fungsi-fungsi pemasaran sehingga dapat ditentukan secara tepat manajer yang bertanggung jawab untuk melaksanakan fungsi tersebut.
b.      Menggolongkan tiap-tiap jenis biaya pemasaran sesuai dengan fungsinya.
c.       Menentukan satuan ukuran jasa yang dihasilkan oleh tiap-tiap fungsi.
d.      Menentukan biaya persatuan kegiatan pemasaran dengan cara membagi total biaya pemasaran yang dikeluarkan untuk fungsi tertentu dengan jumlah satuan jasa yang dihasilkan oleh fungsi yang bersangkutan.
3.       Analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran.
Analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran dapat dibagi sebagai berikut:
a.       Menurut jenis produk
b.      Menurut daerah pemasaran
c.       Menurut besar pesanan
d.      Menurut saluran distribusi
Langkah-langkah yang harus ditempuh di dalam mengadakan analisi biaya pemasaran, baik menurut jenis produk, daerah pemasaran, besar pesanan maupun menurut saluran distribusi adalah sebagai berikut:
a.       Menggolongkan jenis biaya pemasaran menurut fungsinya.
b.      Menentukan jenis analisis yang akan dijalankan.
c.       Menggolongkan jenis biaya distribusi kedalam: biaya langsung, biaya setengah langsung dan biaya tidak langsung.
-          Biaya langsung (direct costs) adalah biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan fungsi atau kegiatan pemasaran tertentu. Dalam analisis biaya pemasaran menurut produk, biaya iklan untuk produk tertentu merupakan biaya langsung untuk produk tersebut. Dalam analisis menurut daerah pemasaran, maka biaya-biaya pemasaran yang terjadi dalam daerah pemasaran tertentu (misalnya biaya iklan dalam surat kabar, komisi wiraniaga daerah tersebut) merupakan biaya langsung. Dari contoh tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa biaya langsung untuk analisis menurut daerah dapat menjadi biaya setengah langsung atau biaya tidak langsung untuk analisis menurut jenis produk, begitu juga sebaliknya.
-          Biaya setengah langsung (semi direct costs) adalah biaya yang mempunyai hubungan jelas dengan beberapa fungsi atau kegiatan pemasaran. Sebagai contoh adalah biaya komisi wiraniaga di daerah pemasaran tertentu merupakan biaya setengah langsung dalam analisis menurut jenis produk, karena biaya ini dapat dialokasikan dengan dasar yang tepat (atas dasar volume penjualan misalnya). Biaya setengah langsung dapat dialokasikan sesuai dengan jasa yang diberikan.
-          Biaya tidak langsung (indirect costs) adalah biaya yang tidak memiliki hubungan yang jelas dengan fungsi atau kegiatan pemasaran tertentu. Jenis biaya ini sukar dialokasikan karena dasar alokasinya sangat kabur. Dalam analisis biaya pemasaran, biaya ini tidak perlu dialokasikan bilamana tidak dapat ditentukan dasar alokasi yang masuk akal. Contoh biaya tidak langsung adalah gaji manajer pemasaran.
d.      Menentukan dasar alokasi biaya pemasaran. Untuk biaya langsung dengan sendirinya tidak perlu dialokasikan karena jasa yang diberikan oleh biaya ini jelas hanya untuk bagian atau obyek tertentu. Sedangkan biaya setengah langsung perlu dicarikan dasar alokasi yang adil agar tiap-tiap bagian atau obyek menerima beban yang wajar. Dasar alokasi dapat ditentukan juga tidak untuk setiap jenis biaya pemasaran, tetapi untuk tiap-tiap fungsi pemasaran.
e.  Mencari hubungan antara biaya dengan pendapatan (revenues) yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut, untuk setiap jenis produk, daerah pemasaran, besar order atau saluran distribusi.
Sumber: Akuntansi Biaya edisi 5 by Mulyadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar