Jumat, 24 Maret 2017

Softskill Akuntansi Internasional



Nama               : Detina Wulandari (22213246)
                           Dewi Yuliaty (22213306)
                           Wien Purwati(2A213518)
Mata Kuliah    : Akuntansi Internasional #

TUGAS 4
1.      Persamaan dan perbedaan sistem akuntansi dari negara Amerika Serikat, Meksiko, Jepang, Cina, India
a.      Amerika Serikat
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badab Standar Akuntansi Keuangan/FASB), hingga tahun 2002 Institut Amerika untuk Akuntan Publik Bersertifikat.
Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum (GAAP) terdiri dari seluruh standar, aturan, dan regulasi keuangan yang harus diperhatikan ketika menyusun laporan keuangan, laporan keuangan seharusnya menyajikan secara wajar posisi keuangan suatu perusahaan dan hasil operasinya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secar umum.
b.      Meksiko
Meksiko merupakan negara dengan penduduk terbanyak di dunia dan negara dengan penduduk terbanyak kedua di Amerika Latin. Meksiko memiliki perekonomian pasar bebas. Perusahaan yang dimiliki atau yang dikendalikan pemerintah mendominasi perminyakan dan sarana umum. Melalui Perjanjian Perdagangan Bebas di Amerika Utara menjadikan meksiko sebagai negara dengan perekonomian kesembilan terbesar di dunia.
Pengaruh AS atas perekonomian Meksiko meluas ke bidang akuntansi. Banyak pemimpin – pemimpin profesi Meksiko terdahulu tumbuh pada “akuntansi amerika” yang digunakan secara luas dalam pendidikan akuntansibdan sebagai tuntunan terhadap masalah – masalah akuntansi. NAFTA mempercepat suatu tren yang mengarah kepada kerja sama yang lebih dekat dengan organisasi akuntansi professional di Meksiko.
c.       Jepang
Akuntansi dan Pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestik dan internasional, untuk memahami akuntansi Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Perusahaan – perusahaan Jepang saling memiliki akuitas saham satu sama lain, dan sering kali bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa – yang disebut sebagai keiretsu
Modal usaha keiretsu, ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi struktural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis keuangan yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh atas standar pelaporan keuangan Jepang.
d.      Cina
Akuntansi di Cina memiliki sejarah panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal pertanggungjawaban dimulai pada masa Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaan dan membandingkan pencapaian dikalangan bangsawan.
Karakteristik utama akuntansi di Cina saat ini berasal dari pendirian Republik Rakyat Cina yang menerapkan suatu perekonomian terencana yang sangat terpusat, yang mencerminkan prinsip – prinsip Marxisme dan pola – pola yang dianut Uni Soviet.
e.       India
Pada tahun 1950-an, >50% masyarakat India berada dalam kemiskinan. Beberapa tahun terakhir, India menunjukkan kemajuan ekonomi signifikan. Hukum murni India berasal dari Inggris sehingga standar akuntansi India berfokus kepada kebutuhan informasi untuk investor. Pada tahun 1949, didirikan Institute of Chartered Accountants (ICAI) sebagai organisasi nasional untuk akuntan di India san Accounting Standard Boards (ASB) sebagai lembaga yang memformulasikan standar akuntansi. Untuk membantu ICAI menjalankan tugasnya membuat dan memodifikasi standar akuntansi di India. ICAI anggota International Federation of Accountants (IFAC) menggunakan dan mempromosikan IFRS untuk mencapai keselarasan standar internasional.

2.      Pengawasan audit dari kelima negara tersebut
Amerika Serikat
Badan standar auditing di Amerika Serikat telah merevisi sebagian besar standar mereka supaya menyatu dengan standar internasional. Selain itu, PCAOB mengaanggap adanya pengaruh standar internasional dalam perkembangan standarnya. Akibatnya standar Amerika Serikat sebagian besar sama dengan standar internasional, kecuali persyaratan tertentu yang mencerminkan karakteristik unik dari lingkungan di Amerika Serikat, seperti persyaratan hukum dan regulasi. Sebagai contoh, PCAOB standar 5 (AS 5) membahas kontrol audit internal atas pelaporan keuangan yang dibutuhkan Undang-undang Sarbanes-Oxley. Standar auditing bagi perusahaan swasta dan entitas lain di Amerika Serikat dibentuk oleh Auditing Standards Boards (ASB) dari AICPA. Standar itu disebut sebagai Statements on Auditing Standards (SASs). Generally Accepted Auditing Standards (GAAS) mirip dengan ISAs, meskipun ada beberapa perbedaan. Jika Auditor di Amerika Serikat mengaudit laporan keuangan historis berdasarkan ISAs, Auditor harus memenuhi persyaratan-persyaratan ISAs yang melampaui GAAS. Sebelum disahkannya Undang-undang Sarbanes-Oxley, ASB menetapkan standar auditing untuk perusahaan swasta dan publik. PCAOB yang sekarang bertanggung jawab untuk standar audit perusahaan publik, sedangkan ASB terus menyediakan standar audit untuk perusahaan swasta dan entitas lain.
Meksiko
Persyaratan yang dibutuhkan untuk mempersiapkan laporan keuangan dan audit berbeda-beda, tergantung pada tipe dan ukuran perusahaan. Semua perusahaan yang berada  dibawah hukum Meksiko (sociedades anonimas) harus menunjuk minimal satu auditor berwenang untuk melapor pada para pemegang saham terkait laporan keuangan tahunan. Auditor yang berwenang tidak harus seorang akuntan public, akan tetapi sebuah firma menggunakan auditor independen, anggota audit firma tersebut berlaku sebagai auditor pula. Perusahaan atau usaha gabungan yang telah memenuhi persyaratan harus memeriksa laporan pajaknya setiap tahun dengan Departemen Audit Pajak Federal dari Kementerian Keuangan (Fedral Tax Audit Departement of the Ministry Finance). Laporan tersebut sudah termasuk laporan keuangan yang telah diaudit, jadwal tambahan, serta laporan auditor yang menyatakan tidak adanya permasalahan mengenai perpajakan selama pemeriksaaan. Audit semacam  ini harus dilakukan oleh akuntan publik dari Meksiko. Tahap terakhir, perusahaan yang telah terdaftar dalam Mexican Stock Exchange harus melaporkan pula laporan keuangan gabungan yang diaudit oleh akuntan public dari Meksiko, baik pada Mexican Stock Exchange maupun National Banking and Securities Commission.

Jepang
Baik auditor berwenang atau independen, keduanya harus mengaudit perusahaan besar. Auditor independen harus mengaudit laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan sesuai dengan undang-undan pertukaran dan sekuritas. Auditor yang berwenang tidak memerlukan kualifikasi professional dan ditugasi oleh perusahaan secara penuh. Auditor yang berwenang biasanya focus pada manajerial direktur dan baik bekerja sesuai dengan kewenangannya atau tidak. Auditor independen melibatkan pemeriksaan terhadap laporan dan catatan keuangan serta harus dilakukan oleh akuntan public bersertifikasi certified public accountants- CPAs.
Japanese Institute of Certified Public Accountants (JICPA) merupakan organisasi professional dari CPAs di Jepang. Seluruh CPAs harus termasuk ke dalam JIPCPA. Sebagai tambahan untuk memberikan panduan mengenai pelaksanaan audit, JIPCA mengeluarkan panduan mengenai permasalahan akuntansi, serta meyediakan input bagi ASBJ dalam mengembangkan standardisasi akuntansi. Standardisasi proses audit yang berlaku umum dikeluarkan oleh BAC daripada JIPCA. Certified Public Accoauntant and Auditing Oversight Board dibentuk pada tahun 2003. Agensi pemerintahan, didesain untuk mengawasi dan mengontrol auditor serta meningkatkan kualitas audit di Jepang. Hal ini dicantumkan FSA pada tahun 2004.

Cina
·      Pada tahun 1992, Departemen Keuangan mengeluarkan Accounting Standards for Business Enterprises (ASBE).
·      ASBE adalah sebuah konsep kerangka kerja yang dirancang untuk menuntun perkembangan standar baru akuntansi yang ada yang pada akhirnya menyeragamkan praktik do mestik dan menyeragamkan praktik akuntansi Cina fengan praktik internasional.
·      Kemudian, pada tahun 1998 Cina mendirikan Komite Standar Akuntansi Cina (The China Accounting Standards Committee-CASC) sebagai lembaga berwenang dalam departemen keuangan yang bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi.
·      Pada akhirnya, tahun 2006 susunan baru ASBE dikeluarkan, dan ASBE ini menyajikan ketentuan standar akuntansi Cina yang pada hakikatnya sejalan dengan IFRS.

India
a.    Akuntansi dipengaruhi oleh bangsa inggris
b.    Departemen Urusan Perusahaan pada tahun 1956 memperbaharui Akta Perusahaan yang berisikan Kitab Akuntansi. Menurut Akta tersebut, Kitab Akuntansi :
·      Harus memberikan sudut pandang yang adil dan sebenarnya menyangkut status urusan  perusahaan
·      Harus tetap pada basis akrual sesuai dengan system akuntansi pencatatan ganda
c. Lembaga yang bertanggungjawab atas izin profesi Akuntansi, pengembangan standart dan    proses audit adalah The Institute of Chartered Accountant of India. Institute tersebut berencana untuk mengadopsi IFRS secara penuh tanpa modifikasi
d. Standar Akuntansi India atau Indian Accounting Standards (AS) diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Standar (Accounting Standards Board), Standart Asuransi dan Auditing atau(Auditing Assurance Standards) diterbitkan oleh Dewan Audit dan Asuransi Standar
e. Pengawasan terhadap pasar modal ada pada Securities and Exchange Board of India(SEBI)

sumber :
  
3.      Dasar-dasar prinsip dan aturan dari standar akuntansi dari 5 negara tersebut
AMERIKA SERIKAT
Akuntansi di Amerika serikat diatur oleh badan sector sawasta ( Badan Standar Akuntansi Keuangan, atau Financial Accounting Standards Board – FASB ). Hingga tahun 2000, Institut Amerika untuk Akuntan Publik ( American Institute of Certified Public Accountants – AICPA ).
1.      Regulasi dan pembinaan aturan akuntansi
Sistem AS tidak memiliki ketentuan hokum secara umum mengenai penerbitan laporan keuangan yang diaudit secara periodik. Perusahaan di AS diberntuk berdasarkan hokum Negara bagian, bukan hokum federal. Prinsip prinsip akuntansi yang diterima secara umum ( GAAP ) terdiri dari seluruh standar, aturan dan regulasi akuntansi keuangan yang harus diperhatikan ketika menyusun laporan keuangan. Karena, FASB dan SEC mempertimabangkan untuk mengubah GAAP AS dari standar berdasarkan aturan menuju standar berdasarkan prinsip.
2.      Komponen-komponen pelaporan
Laporan keuangan tahunan yang semestinya dibuat oleh sebuah perusahaan AS yang besar meliputi komponen berikut ini:
1.      Laporan manajemen
2.      Laporan auditor
3.      Laporan keugan utama ( laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, laporan laba komprehensif dan laporan ekuitas pemegang saham )
4.      Diskusi manajemen dan analisis atas hasil operasi dan kondisi keuangan
5.      Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan keuangan
6.      Catatan atas laporan keuangan
7.      Perbandingan data keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun
8.      Data kuartal terpilih
3.      Pengukuran akuntansi
Aturan pengukuran akuntansi Amerika Serikat mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan terus melangsungka usahanya. Menggunakan biaya historis untuk menilai aktiva berwujud dan tidak berwujud. Metode LIFO, FIFO dan rata diperbolehkan dan digunakan secara luas dalam penetuan harga persediaan. LIFO yang popular karena dapat digunakan untuk keperluan pajak penghasil federal. Pajak penghasilan dihitung dengan menggunakan metode kewajiban.

MEKSIKO
1.      Regulasi dan Pembinaan Akuntansi
Sistem akuntansi negara Meksiko adalah Code Law, dan standardisasi akuntansinya dikeluarkan oleh Council for Research  and Development of Financial Information Standards (Consejo Mexicano Para La  Investigacion y Dessarollo de Normas de Informacion  Financiera – CINIF). Untuk standardsasi proses audit dikeluarkan oleh Mexican Institute of Public Accountants (Instituto Mexicano de Contadores Publicos) melalui Auditing standards and Procedures Commision. Sistem akuntansi di Meksiko menggunakan pendekatan sistem Inggris-Amerika atau Anglo-Saxon, daripada pendekatan Eropa Kontinental. Prinsip akuntansi di Meksiko tidak membedakan antara perusahaan besar  dan kecil serta dapat diaplikasikan ke semua bidang bisnis.
2.      Komponen-Komponen Pelaporan
Laporan keuangan di Meksiko harus disesuaikan dengan tingkat inflasi yang terjadi, dan harus meliputi:
a.       Neraca
b.      Laporan Laba-Rugi
c.       Laporan perubahan ekuitas pemegang saham
d.      Laporan perubahan posisi keuangan
e.       Catatan, merupakan bagian yang melengkapi laporan perubahan posisi keuangan, yang meliputi antara lain:
a)      Kebijakan akuntani pada perusahaan
b)      Ketersediaan material
c)      Komitmen untuk pembelian saham substansial atau dibawah hak kontrak
d)     Penjelasan mendetail mengenai utang jangka panjang dan kurs mata uang asing
e)      Batasan Dividen
f)        Jaminan
g)      Rencana pensiun pegawai
h)      Transaksi  dengan perusahaan sejawat
i)        Pajak
3.      Pengukuran Akuntansi
a)      Bisnis gabungan menggunakan metode pembelian
b)      Goodwill  merupakan kelebihan harga pembelian terhadap nilai sekarang aset bersih yang didapatkan
c)      Aset berwujud/ tidak berwujud didepresiasi / diamortisasi  berdasarkan masa manfaatnya (biasanya tidak lebih dari 20tahun)
d)     Biaya penelitian dibebankan saat terjadinya, dan biaya pengembangan dikapitalisasi dan diamortisasi saat kemungkinan teknoligi hadir
e)      Sewa guna usaha termasuk ke dalam financial lease atau operational lease
f)       Kerugian bersyarat diakui ketika mungkin terjadi dan dapat diukur
g)      Cadangan tak terduga tidak dapat diterima oleh GAAP Meksiko
h)      Pajak tangguhan disediakan dengan menggunakan metode kewajiban

JEPANG
1.      Regulasi dan Pembinaan Aturan Akuntansi
Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang undang : hokum komersial, undang undang pasar modal dan undang undang pajak pernhasilkan perusahaan. Untuk memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Seluruh perusahaan yang dirikan menurut hokum komesial diwajibkan untuk memenuhi provisi akuntansi, yang dimuat dalam “ aturan aturan menyangkut neraca, laporan laba rugi, laporan usaha dan skedul pendukung perusahaan dengan kewajiban terbatas.
2.      Komponen-komponen pelaporan
Perusahaan yang didirikan menurut hokum komerisial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi hal hal berikut :
a)      Neraca
b)      Laporan laba rugi
c)      Laporan usaha
d)     Proposal atas penetuan pengguna ( apropriasi) laba ditahan
e)      Skedul pendukung
Sejumlah skedul pendukung juga wajib dibuat, terpisah dari catatan atas laporan keuangan, yang meliputi :
a)      Perubahan dalam modal sahan dan cadangan wajib
b)      Perubahan dalam obligasi dan utang jangka pendek dan jangka panjang
c)      Perubahan dalam aktiva tetap dan akumulasi depresiasi
d)     Aktiva dalam penjaminan
e)      Jaminan utang
f)       Perubahan dalam provisi
g)      Jumlah yang terutang kepada dan yang tertagih dari pemegang, saham pengendali
h)      Kepemilikan ekuitas dalam anak perusahaan dan jumlah lembar saham perusahaan yang dimiliki oleh anak perusahaan tersebut
i)        Piutang yang berasal dari anak perusahaan
j)        Transaksi dengan direktur, auditor wajib, pemegang saham pengendali, dan pihak ketiga yang menimbulkan konflik kepentingan
k)      Remunerasi yang dibayarkan keapda direktur dan auditor wajib
3.      Pengukuran akuntansi
a)      Akun perusahaan secara  terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi
b)      Anak perusahaan dikonsolidasikan
c)      Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisadi selama maksimum 20 tahun
d)     Metode ekuitas digunakan untuk investasi pada perusahaan afiliasi ketika induk dan anak perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan keuangan dan oprasionalnya
e)      Persediaan dapat dinilai berdasarkan biaya perolehan atau mana yang lebih rendah antara biaya atau harga pasar
f)       FIFO, LIFO dan rata rata seluruhnya merupkan metode arus biaya yang dapat diterima
g)      Aktiva tetap dinilai sebesar biaya perolehan dan disusutkan seusai dengan hokum pajak
h)      Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya
i)        Pajak tangguhan terjadi untuk seluruh perbedaaan karena waktu dengan menggunakan metode kewajiban

CINA
Pada akhir tahun 1970-an, pemimpin Cina mulai menggerakkan ekonomi dari program terpusat gaya Soviet menuju sistem yang lebih berorientasi pasar namun masih dalam kendali partai komunis.
Ekonomi Cina saat ini digambarkan sebagao ekonomi hibrid, di mana negara mengontrol komoditas dan industri strategis, sementara industri lainnya, seperti perdagangan dan sektor swasta, ditumbuhkan dengan sistem berorientasi pasar.
Melihat perkembangan sistem ekonomi yang ada di Cina, maka sistem dan aturan akuntansi di Cina juga berubah seiring adanya reformasi ekonomi yang terjadi.
1.      Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Pada tahun 1992, Departemen Keuangan mengeluarkan Accounting Standards for Business Enterprises (ASBE). ASBE adalah sebuah konsep kerangka kerja yang dirancang untuk menuntun perkembangan standar baru akuntansi yang ada yang pada akhirnya menyeragamkan praktik do mestik dan menyeragamkan praktik akuntansi Cina fengan praktik internasional.
Kemudian, pada tahun 1998 Cina mendirikan Komite Standar Akuntansi Cina (The China Accounting Standards Committee-CASC) sebagai lembaga berwenang dalam departemen keuangan yang bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi. Pada akhirnya, tahun 2006 susunan baru ASBE dikeluarkan, dan ASBE ini menyajikan ketentuan standar akuntansi Cina yang pada hakikatnya sejalan dengan IFRS.
2.      Komponen-komponen pelaporan
a.       Periode pembukuan diminta sesuai dengan kalender tahunan.
b.      Laporan Keuangan terdiri atas:
1.      Neraca
2.      Laporan laba rugi
3.      Laporan arus kas
4.      Laporan perubahan ekuitas
5.      Catatan
3.      Pengukuran Akuntansi
a.       Penggabungan usaha dicatat menggunakan metode pembelian.
b.       Kapitalisasi dan Uji penurunan nilai tahunan diberlakukan untuk goodwill.
c.        Untuk menghitung usaha gabungan digunakan metode ekuitas.
d.       Penilaian aset menggunakan basis harga perolehan.
e.        Biaya depresiasi didasarkan pada basis ekonomi.
f.        Penilaian persediaan menggunakan metode FIFO dan rata-rata.

INDIA
Setelah kemerdekaan, India menganut sistem perekonomian sosiais.Tetapi mulai krisis ekonomi 1991, India mulai membuka pasarnya ke dunia internasional.
Peraturan dan Pembinaan AkuntansiSumber utama standar Akuntansi Keuangan di India adalah undang-undang perusahaan dan profesi akuntansi.Th 1949 dibentuk Institute of Chartered Accountans of India, yang bertanggung jawab mengambangkan standar akuntansi keuangan India.Th 2006, pemerintah mengumumkan untuk memperkenalkan peraturan baru, yaitu IFRS, dan institusi akuntansi menanggapi kemungkinan tersebut dengan mempelajari penerapan IFRS seacara utuh di India.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
1.      Akuntansi dipengaruhi oleh bangsa inggris
2.      Departemen Urusan Perusahaan pada tahun 1956 memperbaharui Akta Perusahaan yang berisikan Kitab Akuntansi. Menurut Akta tersebut, Kitab Akuntansi “Harus memberikan sudut pandang yang adil dan sebenarnya menyangkut status urusan perusahaan.” “Harus tetap pada basis akrual sesuai dengan system akuntansi pencatatan ganda”
3.      Lembaga yang bertanggungjawab atas izin profesi Akuntansi, pengembangan standart dan proses audit adalah The Institute of Chartered Accountant of India. Institute tersebut berencana untuk mengadopsi IFRS secara penuh tanpa modifikasi
4.      Standar Akuntansi India atau Indian Accounting Standards (AS) diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Standar (Accounting Standards Board), Standart Asuransi dan Auditing atau(Auditing Assurance Standards) diterbitkan oleh Dewan Audit dan Asuransi Standar
5.      Pengawasan terhadap pasar modal ada pada Securities and Exchange Board of India (SEBI)
Sumber :http://irmajhe.blogspot.co.id/2014/10/perbedaan-standar-akuntansi-di-berbagai.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar