Nama : Detina Wulandari (22213246)
Dewi Yuliaty (22213306)
Wien Purwati(2A213518)
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional #
TUGAS 4
1.
Persamaan dan perbedaan sistem akuntansi dari negara Amerika Serikat,
Meksiko, Jepang, Cina, India
a. Amerika Serikat
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh
Badan Sektor Swasta (Badab Standar Akuntansi Keuangan/FASB), hingga tahun 2002
Institut Amerika untuk Akuntan Publik Bersertifikat.
Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima
secara umum (GAAP) terdiri dari seluruh standar, aturan, dan regulasi keuangan
yang harus diperhatikan ketika menyusun laporan keuangan, laporan keuangan
seharusnya menyajikan secara wajar posisi keuangan suatu perusahaan dan hasil
operasinya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secar umum.
b. Meksiko
Meksiko merupakan negara dengan penduduk
terbanyak di dunia dan negara dengan penduduk terbanyak kedua di Amerika Latin.
Meksiko memiliki perekonomian pasar bebas. Perusahaan yang dimiliki atau yang
dikendalikan pemerintah mendominasi perminyakan dan sarana umum. Melalui
Perjanjian Perdagangan Bebas di Amerika Utara menjadikan meksiko sebagai negara
dengan perekonomian kesembilan terbesar di dunia.
Pengaruh AS atas perekonomian Meksiko
meluas ke bidang akuntansi. Banyak pemimpin – pemimpin profesi Meksiko
terdahulu tumbuh pada “akuntansi amerika” yang digunakan secara luas dalam
pendidikan akuntansibdan sebagai tuntunan terhadap masalah – masalah akuntansi.
NAFTA mempercepat suatu tren yang mengarah kepada kerja sama yang lebih dekat
dengan organisasi akuntansi professional di Meksiko.
c.
Jepang
Akuntansi dan Pelaporan keuangan di
Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestik dan internasional,
untuk memahami akuntansi Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha
dan sejarah Jepang. Perusahaan – perusahaan Jepang saling memiliki akuitas
saham satu sama lain, dan sering kali bersama-sama memiliki perusahaan lain.
Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri yang
meraksasa – yang disebut sebagai keiretsu
Modal usaha keiretsu, ini sedang dalam
perubahan seiring dengan reformasi struktural yang dilakukan Jepang untuk
mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis keuangan
yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong dilakukannya
evaluasi menyeluruh atas standar pelaporan keuangan Jepang.
d. Cina
Akuntansi di Cina memiliki sejarah
panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal pertanggungjawaban dimulai pada masa
Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk
mengukur kekayaan dan membandingkan pencapaian dikalangan bangsawan.
Karakteristik utama akuntansi di Cina
saat ini berasal dari pendirian Republik Rakyat Cina yang menerapkan suatu
perekonomian terencana yang sangat terpusat, yang mencerminkan prinsip –
prinsip Marxisme dan pola – pola yang dianut Uni Soviet.
e. India
Pada tahun 1950-an, >50% masyarakat
India berada dalam kemiskinan. Beberapa tahun terakhir, India menunjukkan
kemajuan ekonomi signifikan. Hukum murni India berasal dari Inggris sehingga
standar akuntansi India berfokus kepada kebutuhan informasi untuk investor.
Pada tahun 1949, didirikan Institute of Chartered Accountants (ICAI)
sebagai organisasi nasional untuk akuntan di India san Accounting Standard
Boards (ASB) sebagai lembaga yang memformulasikan standar akuntansi. Untuk
membantu ICAI menjalankan tugasnya membuat dan memodifikasi standar akuntansi
di India. ICAI anggota International Federation of Accountants (IFAC)
menggunakan dan mempromosikan IFRS untuk mencapai keselarasan standar
internasional.
2. Pengawasan audit dari kelima negara tersebut
Amerika Serikat
Badan standar auditing di Amerika Serikat telah
merevisi sebagian besar standar mereka supaya menyatu dengan standar
internasional. Selain itu, PCAOB mengaanggap adanya pengaruh standar
internasional dalam perkembangan standarnya. Akibatnya standar Amerika Serikat
sebagian besar sama dengan standar internasional, kecuali persyaratan tertentu
yang mencerminkan karakteristik unik dari lingkungan di Amerika Serikat,
seperti persyaratan hukum dan regulasi. Sebagai contoh, PCAOB standar 5 (AS 5)
membahas kontrol audit internal atas pelaporan keuangan yang dibutuhkan
Undang-undang Sarbanes-Oxley. Standar auditing bagi perusahaan swasta dan
entitas lain di Amerika Serikat dibentuk oleh Auditing Standards Boards (ASB)
dari AICPA. Standar itu disebut sebagai Statements on Auditing Standards
(SASs). Generally Accepted Auditing Standards (GAAS) mirip dengan ISAs,
meskipun ada beberapa perbedaan. Jika Auditor di Amerika Serikat mengaudit
laporan keuangan historis berdasarkan ISAs, Auditor harus memenuhi
persyaratan-persyaratan ISAs yang melampaui GAAS. Sebelum disahkannya
Undang-undang Sarbanes-Oxley, ASB menetapkan standar auditing untuk perusahaan
swasta dan publik. PCAOB yang sekarang bertanggung jawab untuk standar audit
perusahaan publik, sedangkan ASB terus menyediakan standar audit untuk perusahaan
swasta dan entitas lain.
Meksiko
Persyaratan yang dibutuhkan untuk
mempersiapkan laporan keuangan dan audit berbeda-beda, tergantung pada tipe dan
ukuran perusahaan. Semua perusahaan yang berada dibawah hukum Meksiko (sociedades
anonimas) harus menunjuk minimal satu auditor berwenang untuk melapor pada
para pemegang saham terkait laporan keuangan tahunan. Auditor yang berwenang
tidak harus seorang akuntan public, akan tetapi sebuah firma menggunakan
auditor independen, anggota audit firma tersebut berlaku sebagai auditor pula.
Perusahaan atau usaha gabungan yang telah memenuhi persyaratan harus memeriksa
laporan pajaknya setiap tahun dengan Departemen Audit Pajak Federal dari
Kementerian Keuangan (Fedral Tax Audit Departement of the Ministry Finance).
Laporan tersebut sudah termasuk laporan keuangan yang telah diaudit, jadwal
tambahan, serta laporan auditor yang menyatakan tidak adanya permasalahan
mengenai perpajakan selama pemeriksaaan. Audit semacam ini harus
dilakukan oleh akuntan publik dari Meksiko. Tahap terakhir, perusahaan yang
telah terdaftar dalam Mexican Stock Exchange harus melaporkan pula laporan
keuangan gabungan yang diaudit oleh akuntan public dari Meksiko, baik pada
Mexican Stock Exchange maupun National Banking and Securities Commission.
Jepang
Baik
auditor berwenang atau independen, keduanya harus mengaudit perusahaan besar.
Auditor independen harus mengaudit laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan
sesuai dengan undang-undan pertukaran dan sekuritas. Auditor yang berwenang
tidak memerlukan kualifikasi professional dan ditugasi oleh perusahaan secara
penuh. Auditor yang berwenang biasanya focus pada manajerial direktur dan baik
bekerja sesuai dengan kewenangannya atau tidak. Auditor independen melibatkan
pemeriksaan terhadap laporan dan catatan keuangan serta harus dilakukan oleh
akuntan public bersertifikasi certified public accountants- CPAs.
Japanese
Institute of Certified Public Accountants (JICPA) merupakan organisasi
professional dari CPAs di Jepang. Seluruh CPAs harus termasuk ke dalam JIPCPA.
Sebagai tambahan untuk memberikan panduan mengenai pelaksanaan audit, JIPCA
mengeluarkan panduan mengenai permasalahan akuntansi, serta meyediakan input
bagi ASBJ dalam mengembangkan standardisasi akuntansi. Standardisasi proses
audit yang berlaku umum dikeluarkan oleh BAC daripada JIPCA. Certified Public
Accoauntant and Auditing Oversight Board dibentuk pada tahun 2003. Agensi
pemerintahan, didesain untuk mengawasi dan mengontrol auditor serta
meningkatkan kualitas audit di Jepang. Hal ini dicantumkan FSA pada tahun 2004.
Cina
·
Pada tahun 1992, Departemen Keuangan mengeluarkan Accounting
Standards for Business Enterprises (ASBE).
·
ASBE adalah sebuah konsep kerangka kerja yang dirancang
untuk menuntun perkembangan standar baru akuntansi yang ada yang pada akhirnya
menyeragamkan praktik do mestik dan menyeragamkan praktik akuntansi Cina fengan
praktik internasional.
·
Kemudian, pada tahun 1998 Cina mendirikan Komite Standar
Akuntansi Cina (The China Accounting Standards Committee-CASC) sebagai
lembaga berwenang dalam departemen keuangan yang bertanggungjawab untuk
mengembangkan standar akuntansi.
·
Pada akhirnya, tahun 2006 susunan baru ASBE dikeluarkan, dan
ASBE ini menyajikan ketentuan standar akuntansi Cina yang pada hakikatnya
sejalan dengan IFRS.
India
a.
Akuntansi dipengaruhi oleh bangsa
inggris
b.
Departemen Urusan Perusahaan pada
tahun 1956 memperbaharui Akta Perusahaan yang berisikan Kitab Akuntansi.
Menurut Akta tersebut, Kitab Akuntansi :
·
Harus memberikan sudut pandang yang
adil dan sebenarnya menyangkut status urusan
perusahaan
·
Harus tetap pada basis akrual sesuai
dengan system akuntansi pencatatan ganda
c. Lembaga
yang bertanggungjawab atas izin profesi Akuntansi, pengembangan standart dan proses
audit adalah The Institute of Chartered Accountant of India. Institute tersebut
berencana untuk mengadopsi IFRS secara penuh tanpa modifikasi
d. Standar
Akuntansi India atau Indian Accounting Standards (AS)
diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Standar (Accounting Standards Board),
Standart Asuransi dan Auditing atau(Auditing Assurance Standards) diterbitkan
oleh Dewan Audit dan Asuransi Standar
e. Pengawasan
terhadap pasar modal ada pada Securities and Exchange Board of India(SEBI)
sumber
:
3.
Dasar-dasar prinsip dan aturan dari standar akuntansi dari 5 negara
tersebut
AMERIKA SERIKAT
Akuntansi di Amerika serikat diatur oleh badan sector sawasta ( Badan
Standar Akuntansi Keuangan, atau Financial Accounting Standards Board – FASB ).
Hingga tahun 2000, Institut Amerika untuk Akuntan Publik ( American Institute
of Certified Public Accountants – AICPA ).
1.
Regulasi dan pembinaan aturan
akuntansi
Sistem AS tidak memiliki ketentuan
hokum secara umum mengenai penerbitan laporan keuangan yang diaudit secara
periodik. Perusahaan di AS diberntuk berdasarkan hokum Negara bagian, bukan
hokum federal. Prinsip prinsip akuntansi yang diterima secara umum ( GAAP )
terdiri dari seluruh standar, aturan dan regulasi akuntansi keuangan yang harus
diperhatikan ketika menyusun laporan keuangan. Karena, FASB dan SEC
mempertimabangkan untuk mengubah GAAP AS dari standar berdasarkan aturan menuju
standar berdasarkan prinsip.
2.
Komponen-komponen pelaporan
Laporan keuangan tahunan yang
semestinya dibuat oleh sebuah perusahaan AS yang besar meliputi komponen
berikut ini:
1.
Laporan manajemen
2.
Laporan auditor
3.
Laporan keugan utama ( laporan laba
rugi, neraca, laporan arus kas, laporan laba komprehensif dan laporan ekuitas
pemegang saham )
4.
Diskusi manajemen dan analisis atas
hasil operasi dan kondisi keuangan
5.
Pengungkapan atas kebijakan
akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan keuangan
6.
Catatan atas laporan keuangan
7.
Perbandingan data keuangan tertentu
selama lima atau sepuluh tahun
8.
Data kuartal terpilih
3.
Pengukuran akuntansi
Aturan pengukuran akuntansi Amerika
Serikat mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan terus melangsungka
usahanya. Menggunakan biaya historis untuk menilai aktiva berwujud dan tidak
berwujud. Metode LIFO, FIFO dan rata diperbolehkan dan digunakan secara luas
dalam penetuan harga persediaan. LIFO yang popular karena dapat digunakan untuk
keperluan pajak penghasil federal. Pajak penghasilan dihitung dengan
menggunakan metode kewajiban.
MEKSIKO
1.
Regulasi dan Pembinaan Akuntansi
Sistem akuntansi negara Meksiko
adalah Code Law, dan standardisasi akuntansinya dikeluarkan oleh Council for
Research and Development of Financial Information Standards (Consejo
Mexicano Para La Investigacion y Dessarollo de Normas de
Informacion Financiera – CINIF). Untuk standardsasi proses audit
dikeluarkan oleh Mexican Institute of Public Accountants (Instituto Mexicano de
Contadores Publicos) melalui Auditing standards and Procedures Commision.
Sistem akuntansi di Meksiko menggunakan pendekatan sistem Inggris-Amerika atau
Anglo-Saxon, daripada pendekatan Eropa Kontinental. Prinsip akuntansi di
Meksiko tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil serta dapat
diaplikasikan ke semua bidang bisnis.
2.
Komponen-Komponen Pelaporan
Laporan keuangan di Meksiko harus
disesuaikan dengan tingkat inflasi yang terjadi, dan harus meliputi:
a.
Neraca
b.
Laporan Laba-Rugi
c.
Laporan perubahan ekuitas pemegang
saham
d.
Laporan perubahan posisi keuangan
e.
Catatan, merupakan bagian yang
melengkapi laporan perubahan posisi keuangan, yang meliputi antara lain:
a)
Kebijakan akuntani pada perusahaan
b)
Ketersediaan material
c)
Komitmen untuk pembelian saham
substansial atau dibawah hak kontrak
d)
Penjelasan mendetail mengenai utang
jangka panjang dan kurs mata uang asing
e)
Batasan Dividen
f)
Jaminan
g)
Rencana pensiun pegawai
h)
Transaksi dengan perusahaan
sejawat
i)
Pajak
3.
Pengukuran Akuntansi
a)
Bisnis gabungan menggunakan metode
pembelian
b)
Goodwill merupakan kelebihan
harga pembelian terhadap nilai sekarang aset bersih yang didapatkan
c)
Aset berwujud/ tidak berwujud
didepresiasi / diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya (biasanya tidak
lebih dari 20tahun)
d)
Biaya penelitian dibebankan saat
terjadinya, dan biaya pengembangan dikapitalisasi dan diamortisasi saat
kemungkinan teknoligi hadir
e)
Sewa guna usaha termasuk ke dalam
financial lease atau operational lease
f)
Kerugian bersyarat diakui ketika
mungkin terjadi dan dapat diukur
g)
Cadangan tak terduga tidak dapat
diterima oleh GAAP Meksiko
h)
Pajak tangguhan disediakan dengan
menggunakan metode kewajiban
JEPANG
1.
Regulasi dan Pembinaan Aturan
Akuntansi
Regulasi akuntansi didasarkan pada
tiga undang undang : hokum komersial, undang undang pasar modal dan undang
undang pajak pernhasilkan perusahaan. Untuk memahami akuntansi di Jepang,
seseorang harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Seluruh
perusahaan yang dirikan menurut hokum komesial diwajibkan untuk memenuhi
provisi akuntansi, yang dimuat dalam “ aturan aturan menyangkut neraca, laporan
laba rugi, laporan usaha dan skedul pendukung perusahaan dengan kewajiban
terbatas.
2.
Komponen-komponen pelaporan
Perusahaan yang didirikan menurut
hokum komerisial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat
persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi hal hal berikut :
a)
Neraca
b)
Laporan laba rugi
c)
Laporan usaha
d)
Proposal atas penetuan pengguna (
apropriasi) laba ditahan
e)
Skedul pendukung
Sejumlah skedul pendukung juga wajib
dibuat, terpisah dari catatan atas laporan keuangan, yang meliputi :
a)
Perubahan dalam modal sahan dan
cadangan wajib
b)
Perubahan dalam obligasi dan utang
jangka pendek dan jangka panjang
c)
Perubahan dalam aktiva tetap dan
akumulasi depresiasi
d)
Aktiva dalam penjaminan
e)
Jaminan utang
f)
Perubahan dalam provisi
g)
Jumlah yang terutang kepada dan yang
tertagih dari pemegang, saham pengendali
h)
Kepemilikan ekuitas dalam anak
perusahaan dan jumlah lembar saham perusahaan yang dimiliki oleh anak
perusahaan tersebut
i)
Piutang yang berasal dari anak
perusahaan
j)
Transaksi dengan direktur, auditor
wajib, pemegang saham pengendali, dan pihak ketiga yang menimbulkan konflik
kepentingan
k)
Remunerasi yang dibayarkan keapda
direktur dan auditor wajib
3.
Pengukuran akuntansi
a)
Akun perusahaan secara
terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi
b)
Anak perusahaan dikonsolidasikan
c)
Goodwill diukur menurut dasar nilai
wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisadi selama maksimum 20 tahun
d)
Metode ekuitas digunakan untuk
investasi pada perusahaan afiliasi ketika induk dan anak perusahaan memiliki
pengaruh signifikan terhadap kebijakan keuangan dan oprasionalnya
e)
Persediaan dapat dinilai berdasarkan
biaya perolehan atau mana yang lebih rendah antara biaya atau harga pasar
f)
FIFO, LIFO dan rata rata seluruhnya
merupkan metode arus biaya yang dapat diterima
g)
Aktiva tetap dinilai sebesar biaya
perolehan dan disusutkan seusai dengan hokum pajak
h)
Biaya penelitian dan pengembangan
dibebankan pada saat terjadinya
i)
Pajak tangguhan terjadi untuk
seluruh perbedaaan karena waktu dengan menggunakan metode kewajiban
CINA
Pada akhir tahun 1970-an, pemimpin
Cina mulai menggerakkan ekonomi dari program terpusat gaya Soviet menuju sistem
yang lebih berorientasi pasar namun masih dalam kendali partai komunis.
Ekonomi Cina saat ini digambarkan
sebagao ekonomi hibrid, di mana negara mengontrol komoditas dan industri
strategis, sementara industri lainnya, seperti perdagangan dan sektor swasta,
ditumbuhkan dengan sistem berorientasi pasar.
Melihat perkembangan sistem ekonomi yang ada di Cina,
maka sistem dan aturan akuntansi di Cina juga berubah seiring adanya reformasi
ekonomi yang terjadi.
1.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Pada tahun 1992, Departemen Keuangan mengeluarkan
Accounting Standards for Business Enterprises (ASBE). ASBE adalah sebuah konsep
kerangka kerja yang dirancang untuk menuntun perkembangan standar baru
akuntansi yang ada yang pada akhirnya menyeragamkan praktik do mestik dan
menyeragamkan praktik akuntansi Cina fengan praktik internasional.
Kemudian, pada tahun 1998 Cina mendirikan Komite
Standar Akuntansi Cina (The China Accounting Standards Committee-CASC) sebagai
lembaga berwenang dalam departemen keuangan yang bertanggungjawab untuk
mengembangkan standar akuntansi. Pada akhirnya, tahun 2006 susunan baru ASBE
dikeluarkan, dan ASBE ini menyajikan ketentuan standar akuntansi Cina yang pada
hakikatnya sejalan dengan IFRS.
2.
Komponen-komponen pelaporan
a.
Periode pembukuan diminta sesuai
dengan kalender tahunan.
b.
Laporan Keuangan terdiri atas:
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Laporan arus kas
4.
Laporan perubahan ekuitas
5.
Catatan
3.
Pengukuran Akuntansi
a.
Penggabungan usaha dicatat
menggunakan metode pembelian.
b.
Kapitalisasi dan Uji penurunan nilai tahunan
diberlakukan untuk goodwill.
c.
Untuk menghitung usaha gabungan digunakan
metode ekuitas.
d.
Penilaian aset menggunakan basis harga
perolehan.
e.
Biaya depresiasi didasarkan pada basis
ekonomi.
f.
Penilaian persediaan menggunakan metode FIFO
dan rata-rata.
INDIA
Setelah kemerdekaan, India menganut
sistem perekonomian sosiais.Tetapi mulai krisis ekonomi 1991, India mulai
membuka pasarnya ke dunia internasional.
Peraturan dan Pembinaan
AkuntansiSumber utama standar Akuntansi Keuangan di India adalah undang-undang
perusahaan dan profesi akuntansi.Th 1949 dibentuk Institute of Chartered
Accountans of India, yang bertanggung jawab mengambangkan standar akuntansi
keuangan India.Th 2006, pemerintah mengumumkan untuk memperkenalkan peraturan
baru, yaitu IFRS, dan institusi akuntansi menanggapi kemungkinan tersebut
dengan mempelajari penerapan IFRS seacara utuh di India.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
1. Akuntansi
dipengaruhi oleh bangsa inggris
2. Departemen
Urusan Perusahaan pada tahun 1956 memperbaharui Akta Perusahaan yang berisikan
Kitab Akuntansi. Menurut Akta tersebut, Kitab Akuntansi “Harus memberikan sudut pandang yang adil dan sebenarnya menyangkut
status urusan perusahaan.” “Harus tetap pada basis akrual sesuai dengan
system akuntansi pencatatan ganda”
3. Lembaga yang
bertanggungjawab atas izin profesi Akuntansi, pengembangan standart dan proses
audit adalah The Institute of Chartered Accountant of India.
Institute tersebut berencana untuk mengadopsi IFRS secara penuh tanpa
modifikasi
4. Standar
Akuntansi India atau Indian Accounting Standards (AS)
diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Standar (Accounting Standards Board),
Standart Asuransi dan Auditing atau(Auditing Assurance Standards) diterbitkan
oleh Dewan Audit dan Asuransi Standar
5. Pengawasan
terhadap pasar modal ada pada Securities and Exchange Board of India (SEBI)
Sumber :http://irmajhe.blogspot.co.id/2014/10/perbedaan-standar-akuntansi-di-berbagai.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar