Senin, 07 November 2016

Etika Dalam Kantor Akuntan Publik

Nama   : Dewi Yuliaty
NPM   : 22213306
Kelas   : 4EB10
Tugas Softskill Etika Profesi Akuntansi
Materi ke-7

Etika Bisnis Dalam Akuntan Publik
Etika profesional dikeluarkan oleh organisasi bertujuan untuk mengatur perilaku para angota dalam menjalankan praktek profesinya. Etika profesi bagi praktek akuntan di Indonesia disebut dengan istilah kode etik dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) ditambah dengan NPA dan SPAP. Kantor akuntan publik merupakan tempat penyediaan jasa yang dilakukan oleh profesi akuntan publik sesuai dengan Standar Peraturan Akuntan Publik ( SPAP ). Akuntan publik berjalan sesuai dengan SPAP karena akuntan publik menjalankan jasa auditing, atestasi, akuntansi dan review serta jasa akuntansi.
Suatu organisasi profesi memerlukan etika profesional karena organisasi profesi ini menyediakan jasa kepada masyarakat untuk meneliti lebih lanjut mengenai suatu hal yang memerlukan penelitian lebih lanjut dimana akan menghasilkan informasi yang lebih akurat dari hasil penelitian. Jasa seperti ini memerlukan kepercayaan lebih serius dari mata masyarakat umum terhadap mutu yang akan diberikan oleh jasa akuntan. Agar kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik semakin tinggi, maka organisasi profesional ini memerlukan standar tertentu sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatannya.
Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu sendiri meliputi delapan butir pernyataan (IAI, 1998, dalam Ludigdo, 2007). Kedelapan butir pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan. Delapan butir tersebut terdeskripsikan sebagai berikut:
1.      Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semuakegiatan yang dilakukannya.
2.      Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme.
3.      Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
4.      Objektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
5.      Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir.
6.      Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7.      Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
8.      Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

Minggu, 06 November 2016

PEMERIKSAAN AKUNTANSI LANJUT**

Nama  : Dewi Yuliaty
NPM   : 22213306
Kelas   : 4EB10
Tugas hal 256-259 (Genap)



SOAL KAJIAN ULANG
2.      Apa peran dari akuntan dalam SDLC? Mengapa akuntan dapat diminta untuk memberikan input dalam pengembangan sistem informasi nonakuntansi?
·     Peran akuntan dalam SDLC adalah sebagai pembuat sistem informasi yang berkaitan dengan keuangan.
·     Karena latar belakang, pengalaman, dan pelatihannya, akuntan dan auditor adalah ahli dalam transaksi keuangan sehingga dapat memberikan input yang sangat penting pada system berkaitan dengan pengendalian, integritas, ketepatan waktu, dan sejumlah aspek penting lainnya dalam transaksi keuangan.

4.      Mengapa sering kali sulit untuk mendapatkan keterlibatan pengguna yang kompeten dan berarti dalam SDLC?
Tidak semua pengguna mengerti SDLC

6.      Mengapa perencanaan sistem strategis tidak secara teknis dianggap menjadi bagian dari SDLC?
Rencana sistem strategis berkaitan dengan alokasi berbagai sumber daya sistem seperti karyawan (jumlah professional sistem yang harus dikintrak), peranti keras (jumlah terminal kerja, minicomputer, dan mainframe yang harus dibeli), peranti lunak (dana yang dialokasikan untuk proyek sistem baru dan untuk pemeliharaan sistem), serta telekomunikasi (dana yang dialokasikan untuk jaringan dan EDI).

Senin, 31 Oktober 2016

ETIKA DALAM AUDITING

Nama   : Dewi Yuliaty

NPM   : 22213306
Kelas   : 4EB10
Tugas Softskill Etika Profesi Akuntansi
Materi ke-6
 
Kepercayaan Publik
Kepercayaan publik merupakan hal yang mutlak dijaga oleh semua profesi tak terkecuali auditor. Menurunnya kepercayaan publik terhadap auditor dapat membuat auditor tersebut kehilangan banyak kliennya. Oleh karena itu, seorang auditor harus memiliki sikap independensi, yaitu sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh orang lain, tidak tergantung pada orang lain dalam hal bersikap maupun dalam hal mengambil keputusan. Auditor harus independen secara nyata dan independen dalam penampilan. Untuk menjadi independen, auditor harus secara intelektual jujur, bebas dari konflik kepentingan dalam menjalankan tanggung jawab profesionalnya, dan memiliki kewajiban untuk bertindak dalam melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan mendemonstrasikan komitmennya sebagai profesional. Selain itu, untuk menjaga kepercayaan publik anggota harus menjalanlan tanggung jawab profesionalnya dengan integritas yang tinggi.

Tanggung Jawab Auditor Terhadap Publik
Profesi akuntan di dalam masyarakat memiliki peranan yang sangat penting dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib dengan menilai kewajaran dari laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Auditor harus memiliki tanggung jawab terhadap laporan keuangan yang sedang dikerjakan. Tanggung jawab disini sangat penting bagi auditor. Publik akan menuntut sikap profesionalitas dari seorang auditor, komitmen saat melakukan pekerjaan. Atas kepercayaan publik yang diberikan inilah seorang akuntan harus secara terus-menerus menunjukkan dedikasinya untuk mencapai profesionalisme yang tinggi. Dalam kode etik diungkapkan, akuntan tidak hanya memiliki tanggung jawab terhadap klien yang membayarnya saja, akan tetapi memiliki tanggung jawab juga terhadap publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani secara keseluruhan.

Sabtu, 22 Oktober 2016

Kode Etik Profesi Akuntansi

Nama   : Dewi Yuliaty
NPM   : 22213306
Kelas   : 4EB10
Tugas Softskill Etika Profesi Akuntansi
Materi ke-5
 

A.    Kode Perilaku Profesional
Kode etik profesi di definisikan sebagai pegangan umum yang mengikat setiap anggota, serta sutu pola bertindak yang berlaku bagi setiap anggota profesinya. Alasan utama diperlukannya tingkat tindakan profesional yang tinggi oleh setiap profesi adalah kebutuhan akan keyakinan publik atas kualitas layanan yang diberikan oleh profesi, tanpa memandang masing – masing individu yang menyediakan layanan tersebut. Kode Perilaku Profesional merupakan ketentuan umum mengenai prilaku yang ideal atau peraturan khusus yang menguraikan berbagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Kode perilaku profesional terdiri dari: Prinsip – prinsip, peraturan etika, interpretasi atas peraturan etika dan kaidah etika.
·      Garis besar kode etik dan perilaku profesional adalah:
a.       Kontribusi untuk masyarakat dan kesejahteraan manusia
Prinsip mengenai kualitas hidup semua orang menegaskan kewajiban untuk melindungi hak asasi manusia dan menghormati keragaman semua budaya. Sebuah tujuan utama profesional komputasi adalah untuk meminimalkan konsekuensi negative dari sistem komputasi, termasuk ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan.
b.      Hindari menyakiti orang lain
“Harm” berarti konsekuensi cedera, seperti hilangnya informasi yang tidak diinginkan, kehilangan harta benda, kerusakan harta benda, atau dampak lingkungan yang tidak diinginkan.
c.       Bersikap jujur dan dapat dipercaya.
Kejujuran merupakan komponen penting dari kepercayaan. Tanpa kepercayaan suatu organisasi tidak dapat berfungsi secara efektif.
d.      Bersikap adil dan tidak mendiskriminasi nilai-nilai kesetaraan, toleransi, menghormati orang lain, dan prinsip-prinsip keadilan yang sama dalam mengatur perintah.
e.       Hak milik yang temasuk hak cipta dan hak paten.
Pelanggaran hak cipta, hak paten, rahasia dagang dan syarat-syarat perjanjian lisensi dilarang oleh hukum di setiap keadaan.
f.       Memberikan kredit yang pantas untuk properti intelektual.
Komputasi profesional diwajibkan untuk melindungi integritas dari kekayaan intelektual.
g.      Menghormati privasi orang lain.
Komputasi dan teknologi komunikasi memungkinkan pengumpulan dan pertukaran informasi pribadi pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah peradaban.
h.      Kepercayaan.
Prinsip kejujuran meluas ke masalah kerahasiaan informasi setiap kali salah satu telah membuat janji eksplisit untuk menghormati kerahasiaan atau, secara implisit, saat informasi pribadi tidak secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan tugas seseorang.

Senin, 10 Oktober 2016


ETHICAL GOVERNANCE

Governance system
Sistem pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu negara dalam mengatur pemerintahannya. Sesuai dengan kondisi negara masing-masing, sistem ini dibedakan menjadi:
·         Presidensial
·         Parlementer
·         Komunis
·         Demokrasi liberal
·         Liberal
·         Kapital
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal tersebut.
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut.Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.
Secara sempit,Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri. Dikarenakan adanya sistem pemerintah maka terciptalah etika pemerintah (Ethical Governance)
Ethical Governance ( Etika Pemerintahan ) adalah ajaran untuk berperilaku yang baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai keutamaan yang berhubungan dengan hakikat manusia. Dalam Ethical Governance ( Etika Pemerintahan ) terdapat juga masalah kesusilaan dan kesopanan ini dalam aparat, aparatur, struktur dan lembaganya. Etika pemerintahan tidak terlepas dari filsafat pemerintahan. filsafat pemerintahan adalah prinsip pedoman dasar yang dijadikan sebagai fondasi pembentukan dan perjalanan roda pemerintahan yang biasanya dinyatakan pada pembukaan UUD negara.
Dalam ilmu kaedah hukum (normwissen chaft atau sollenwissens chaft) menurut Hans Kelsen yaitu menelaah hukum sebagai kaedah dengan dogmatik  hukum  dan sistematik hukum meliputi  Kenyataan idiil (rechts ordeel)  dan  Kenyataan  Riil (rechts werkelijkheid). Kaedah merupakan patokan atau pedoman atau batasan prilaku yang “seharusnya”.

Senin, 03 Oktober 2016

PERILAKU ETIKA DALAM BISNIS



Nama   : Dewi Yuliaty
NPM   : 22213306
Kelas   : 4EB10
Tugas Softskill Etika Profesi Akuntansi
Materi ke-2

PERILAKU ETIKA DALAM BISNIS

1.      Lingkungan bisnis yang mempengaruhi perilaku etika
Etika bisnis merupakan suatu rangkaian prinsip/aturan/norma yang harus diikuti apabila menjalankan bisnis. Etika sebagai norma dalam suatu kelompok bisnis akan dapat menjadi pengingat anggota bisnis satu dengan lainnya mengenai suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang selalu harus dipatuhi dan dilaksanakan. Etika didalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam lingkungan bisnis yang terkait tersebut.
Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha (bisnis). Kebenaran disini yang dimaksud adalah etika standar yang secara umum dapat diterima dan diakui prinsip-prinsipnya baik oleh masyarakat, perusahaan dan individu. Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Untuk terciptanya etika didalam bisnis yang sesuai dengan budi pekerti luhur, ada beberapa yang perlu diperhatikan, antara lain :
·       Pengendalian diri
·       Pengembangan tenggung jawab sosial
·       Mempertahankan jati diri
·       Menciptakan persaingan yang sehat
·       Menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan.
Adapun hal-hal yang perlu dihindari agar terciptanya etika didalam bisnis yang baik yaitu menghindari sikap 5K 
·       Katabelece
·       Kongkalikong
·       Koneksi
·       Kolusi, dan
·       Komisi

Senin, 26 September 2016

ETIKA PROFESI AKUNTANSI



ETIKA PROFESI AKUNTANSI

ü  Etika (Yunani Kuno: “ethikos“, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.

Selasa, 26 Juli 2016

VLOG

Nama kelompok:
Dewi Yuliaty/22213306
Nurhayati/26213675
Rezky Hertiyani/29213949
3EB10

Tugas B.inggris Bisnis 2 membuat VLOG
How To Make Spaghetti

Direct and Indirect Speech, Conditional If

Tugas B.Inggris Softskill 2#
Nama : Dewi Yuliaty
Kelas : 3EB10
NPM  : 22213306

Direct and Indirect Speech
a.       Direct Speech adalah kalimat yang diucapkan langsung dari si pembicara. Kalimat tersebut tidak diubah atau ditambah.
Example:
(+) She said to me, “You can go”
(+) He said to me, “You have to come with me”
(+) He said, “I will be back soon”
(+) He said, "I have a present for you in my bag"
(+) She asked me, "Why do you come late"
(-) Susi told Joni, “Don’t wait for me
(-) Mom said to my sister, “Don’t go alone in the middle of the night”
(-) He ordered me, "Don't bring a bag"
(-) They said, “We will not permit this”
(-) She said to me, ”Don’t go anywhere”

Minggu, 29 Mei 2016

Tourist Inteview

Nama kelompok:
Dewi Yuliaty/22213306
Nurhayati/26213675
Rezky Hertiyani/29213949
3EB10

Tugas B.inggris Bisnis 2 mewawancarai turis asing, kami mewawancarai 2 orang turis bernama Mr.Ethan dan Mrs.Christa yang berasal dari USA yang bertempat tinggal di New York. Inilah hasil dari wawancara kami:

https://youtu.be/3wpUDSqORds

Contoh Kalimat Active and Passive Voice

Tugas B.Inggris Softskill 2#
Nama : Dewi Yuliaty
Kelas : 3EB10
NPM  : 22213306


1.       Present Tense
a.       Active
·         He meets them everyday
·         Somebody cleans this room everyday
·         I turns on the TV
b.      Passive
·         They are met by him everyday
·         This room is cleaned everyday
·         The TV is turned on by me
2.       Past Tense
a.       Active
·         Somebody cleaned this room yesterday
·         Siska was buy some books this morning
·         I did the test
b.      Passive
·         This room was cleaned yesterday
·         Some books was bought by Sisca this morning
·         The test was done by me
3.      

Kamis, 21 April 2016

Contoh Kalimat present tense, past tense, future tense

Tugas Softskill B.Inggris Bisnis 2
Tugas 2
Contoh Kalimat present tense, past tense, future tense
Present Tense
Ø Positive
1.    Ana washes her face before going to bed
2.    Sun rises from the east and sets on the west every day
3.    Mother takes care her child every time
4.    Jane is beautiful and graceful
5.    It is my new house
Ø Negative
1.    She is not beautiful and graceful
2.    It is not my new house
3.    He is not twelve years old
4.    You are not clever
5.    I am not a singer

My Daily Activities



Nama   : Dewi Yuliaty
NPM   : 22213306
Kelas   :3EB10
Tugas Softskill B.Inggris Bisnis 2

Tugas 1
MY DAILY ACTIVITIES
I have habitual action that I do every day, I'll tell you about my daily activities. Every day I wake up at 5 a.m, after that I clean my bedroom and wash the dishes. After I finished cleaning the house then I take a break while watching a talk show on tv until 8 a.m.  If the time is already showing at 8 a.m I immediately take a bath. Before I go to campus, breakfast beforehand because the gap between my house to my campus 1 hours.

Kamis, 14 Januari 2016

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA DALAM BIDANG EKONOMI



NAMA                         : DEWI YULIATY
NPM                            : 22213306
KELAS                         : 3EB10
MATA KULIAH          : BAHASA INDONESIA 2
TUGAS 3&4 MEMBUAT KERANGKA TULISAN DAN TULISAN

           
JUDUL            : PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA DALAM BIDANG EKONOMI 



BAB I
PENDAHULUAN


A.  LATAR BELAKANG
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.

Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.